Ruang Meraung

Sebelumnya saya pernah bercerita tentang betapa melelahkannya berjuang sendirian menghadapi depresi. Sekarang mungkin saya sudah pulih, tapi air mata saya seringkali meleleh setiap kali mendengar cerita teman-teman yang masih berjuang menghadapi kesedihannya sendirian.

Dulu, kalau saya tidak punya teman, mungkin saya belum tentu mampu mengetik kata-kata ini hari ini. Maka saya menyadari benar betapa luar biasanya kekuatan penghiburan dari teman-teman terdekat. Terlebih teman-teman yang mau mendengar.

Oleh karenanya, saya menyediakan kedua telinga dan mata saya untuk teman-teman sekalian yang ingin bercerita. Saya akan berusaha sepenuh daya untuk membaca dan mendengar, tanpa menilai ataupun menggurui. Sebab saya yakin bahwa saya masih terus belajar.

Bagi teman-teman yang ingin mengurangi sedikit beban, mari layangkan isi hati kalian ke surel ini: tempatmeraung@gmail.com.

Sebisa mungkin saya akan berusaha menjaga privasi teman-teman sekalian dan memastikan ruang ini adalah tempat yang aman tanpa penghakiman. Karena saya tidak punya tujuan apapun selain menjadi teman dan pendengar yang baik.

 

Sebab saya selalu ingat…berjuang sendirian itu amat melelahkan.

Foto header karya erica steeves via Unsplash

Leave a comment